Hukum Bali: Pelancong Australia diperingatkan karena Indonesia melarang seks di luar nikah

Parlemen Indonesia telah menyetujui undang-undang pidana yang melarang seks di luar nikah dengan hukuman hingga satu tahun penjara, bagian dari serangkaian perubahan hukum yang menurut para kritikus merusak kebebasan sipil di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia itu.

Undang-undang baru yang kontroversial, yang berlaku untuk orang Indonesia dan orang asing, juga mencakup larangan menghina presiden atau lembaga negara dan menyatakan pandangan yang bertentangan dengan ideologi negara.

TONTON VIDEONYA: Harga tiket pesawat lebih mahal dari sebelum pandemi.

Untuk lebih banyak berita dan video terkait Perjalanan, lihat 7Travel >>

Legislator memuji pengesahan hukum pidana yang telah dibahas oleh bangsa Asia Tenggara sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Belanda.

“UU lama milik peninggalan Belanda… dan sekarang sudah tidak relevan lagi,” kata Bambang Wuryanto, ketua komisi parlementer yang bertugas merevisi kitab undang-undang tersebut kepada anggota parlemen.

Persetujuan tersebut datang bahkan ketika kelompok bisnis memperingatkan hal itu dapat merusak citra Indonesia sebagai tujuan pariwisata dan investasi.

Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, telah mengalami peningkatan konservatisme agama dalam beberapa tahun terakhir dengan para ahli hukum menyarankan undang-undang baru seputar moralitas dan pasal terpisah tentang hukum adat akan memperkuat peraturan daerah yang diskriminatif dan terinspirasi oleh syariah di tingkat lokal.

Para penentang RUU tersebut telah menyoroti artikel-artikel yang menurut mereka regresif secara sosial, akan mengekang kebebasan berbicara dan mewakili “kemunduran besar” dalam memastikan dipertahankannya kebebasan demokrasi setelah jatuhnya pemimpin otoriter Suharto pada tahun 1998.