Warga Australia diundang untuk tinggal, bekerja, dan bermain di Bali bebas pajak karena surga pulau memikat para pengembara digital

Apakah bekerja di tepi kolam renang di destinasi liburan tropis kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan?

Ini adalah kenyataan baru bagi warga Australia setelah pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa pekerja jarak jauh asing dapat menelepon dari lokasi yang indah tanpa dikenakan pajak.

TONTON VIDEO DI ATAS: Traveler Australia bercerita tentang horror boat ride di Bali.

Tonton berita terbaru dan streaming gratis di 7plus >>

Diusulkan awal tahun ini, visa B211A yang diperbarui memungkinkan warga Australia untuk bekerja di Indonesia hingga enam bulan tanpa membayar pajak.

Menteri Pariwisata Indonesia Sandiaga Uno membuat pengumuman minggu lalu dalam upaya untuk menarik pekerja yang tertarik pada perubahan kecepatan.

Pemilik bisnis online Perth, Eloise Pascal, termasuk di antara mereka yang ingin menukar kehidupan kota dengan kehidupan di Bali.

Wanita berusia 27 tahun itu bersiap untuk pindah dengan pasangannya Luke dalam beberapa bulan mendatang.

“Saya akan mengatakan bahwa saya selalu memiliki tujuan untuk pindah ke Bali,” katanya kepada 7NEWS.com.au.

“Salah satu alasan saya mulai bekerja online adalah untuk mendapatkan fleksibilitas dalam perjalanan.

“Pada saat bisnis saya menghasilkan uang, COVID menyerang dan hilang untuk waktu yang sangat lama.”

Kini, pasangan tersebut siap mengejar gaya hidup impian mereka.

“Gaya hidup sangat penting bagi saya dan kesehatan mental saya,” kata Pascal.

“Anda selalu dapat melakukan yang terbaik dengan apa yang Anda miliki, tetapi saya tahu memiliki komunitas dan gaya hidup aktif serta sinar matahari dan keluar rumah membuatnya jauh lebih mudah untuk menikmati setiap momen daripada hidup untuk akhir pekan.”

Pascal berencana untuk melanjutkan layanan pendukung pesta makan jarak jauhnya di Bali, sementara pacarnya mendapatkan pekerjaan cepat di WA dan menghabiskan liburannya di surga tropis.

“Pasti ada banyak hal positif seperti pemerintah membuka visa,” katanya.

“Ada banyak layanan yang ditujukan untuk (pekerjaan online) di Bali dan Anda dapat melihat mereka memperkirakan ini akan meledak.”

Dan tumbuhnya peran pengembara digital hanyalah salah satu keuntungannya, katanya.

“Ini juga jauh lebih terjangkau … dan penduduk setempat adalah orang-orang yang sangat cantik. Senyuman dan energi yang Anda dapatkan saat berjalan ke kafe dapat mencerahkan hari Anda.”

Biasanya, pengembara digital menggunakan visa turis 30 hari dan harus pergi dan masuk kembali ke negara itu setiap bulan jika mereka ingin tinggal.

Namun Menteri Pariwisata Uno berharap pemerintah mengalihkan perhatiannya ke kerumunan pekerja jarak jauh di Bali akan membantu mendorong pertumbuhan.

Dia mengatakan langkah tersebut dapat membantu menciptakan 4,4 juta pekerjaan tambahan di seluruh Indonesia pada tahun 2024.

“Dengan visa yang berlaku selama dua bulan dan dapat diperpanjang selama enam bulan, saya semakin yakin jumlah wisatawan mancanegara yang tertarik untuk tinggal di Indonesia akan meningkat dan secara otomatis berdampak pada kebangkitan ekonomi,” ujarnya.

Proposal untuk perpanjangan visa serupa masih dalam pembahasan.